Hobi Mangael Ikan Laut

Penulis: Abdurrachman Baksir

Pengurus KOMDA Alkhairaat Ternate, Bidang Pendidikan  |  Dosen UNKHAIR Ternate 


Kalao turus,  amper tiap Minggu pi mangael, so tara hambak…pi hayall sampeee… bulan puasa me pi mangael, tara bosan-bosan…

Itulah kalimat yang yang selalu terucap, acap kali teman, sahabat, keluarga kita yang sudah masuk dalam lingkaran/perangkap, hobi mangael Ikan laut.

Mangael merupakan bahasa sehari-hari kebanyakan orang Maluku Utara, terutama orang Ternate. Kata ini sepadan dengan kata “memancing” Akitivitas mancing di laut  sepintas tampak seperti memuaskan hobi belaka. Padahal bila jeli, mancing di laut tak sekadar memberi kesenangan dan melepas penat. Memancing di laut  memberi keasyikan tersendiri. Jangan heran bila yang pernah terlibat dalam kegiatan mancing di laut akan mengatakan menyegarkan tubuh dan mampu memberi perasaan rileks, bahkan terapi. Memancing di laut lepas pantai tujuannya bukan sekadar mendapatkan ikan. Yang paling menyenangkan bisa bercanda dan ngobrol dengan teman-teman yang memiliki hobi sama

Tidak semua orang hobi memancing. Bagi sebagian orang memancing sangat membosankan. Namun bagi penghobi, memancing adalah melatih mental, terutama soal kesabaran dan emosi.

Memancing itu butuh kesabaran. Kata itu kerap muncul saat memancing. Sabar yang dimaksud adalah menanti umpan dimakan ikan.  Selain melatih kesabaran, banyak faktor yang menyertai pemancing hingga bisa mendapat ikan yang diinginkannya. Beberapa faktor yang menyertainya, di antaranya rezeki yang diberikan Tuhan kepadanya di hari itu.

Memancing di laut, sensasi dan tantangannya jauh lebih besar. Jika lagi bernasib mujur, memancing ikan di laut  itu hasilnya lumayan banyak. Berpuluh-puluh kilogram ikan bisa dibawa pulang. “Ada kebanggaan tersendiri memancing ikan di laut itu. Terutama kalau pancingnya  pas diangkat yang nyangkut ikan seberat belasan kilogram.

Kalau dihitung-hitung memancing di laut membutuhkan biaya yang cukup besar. Memancing di laut diakui dari segi pengeluaran biaya cukup besar. Sekali mancing, sehari semalam biayanya bisa mencapai ratusan ribu bahkan lebih bahkan jutaan. Biaya terbesar untuk sewa perahu, tapi kalau yang memancingnya rombongan biaya tersebut bisa ditanggulangi Bersama.

Sensasi memancing ikan di laut itu luar biasa nikmatnya. Hal itu karena ikan yang dipancing di laut merupakan ikan yang berasal dari alam bebas. Para penggemar mancing biasanya mendapatkan ikan seperti ini :

Ikan Lodi (Ternate), Kerapu Sunuk  (Indonesia). Plectropomus leopardus. Leopard coral grouper (Inggris)


Ikan Ihi (Ternate), Kurisi (Indonesia). Pristipomoides Filamentosus. Rosy Snapper (Inggris)


Ikan Skuda (Ternate), Kurisi (Indonesia). lethrinus miniatus. Trumpet emperor (Inggris)


Selain itu, sensasi lain yang didapat adalah tantangan arus air laut yang cukup besar, membuat senar sering berpindah-pindah tempat mengikuti arah arus air laut dan arah angin.. Memancing di laut badan terasa diayun-ayun ombak yang naik turun. Bagi yang belum terbiasa memancing atau naik perahu di laut terkadang ayunan ombak itu bikin kepala pusing, perut mual bahkan sampai muntah-muntah karena mabuk laut. Jika sudah mabuk laut mengatasinya bisa dilakukan dengan cara sederhana yang biasa dilakukan nelayan ketika mengobati nelayan muda yang baru diajak melaut. Caranya yaitu membasuh wajah dengan air laut sekaligus  meminum sedikit air laut.  Biasanya cara tradisionil itu sudah bisa mengatasi mabuk laut. Tapi jika masih belum membaik, sebaiknya minum obat anti mabuk laut yang banyak dijual di apotek.

Meskipun sudah sering pergi – pulang memancing di laut, pemancing tetap memilih cuaca yang bersahabat, Selain itu kondisi saat memancing ikan di laut dapat dilakukan pada siang hari (dari pagi sampai petang) dan juga malam hari. Namun semua aktivitas memancing di laut kadang selalu tergantung juga dengan demikianlah keadaanya cuaca di sekitarnya, Tidak setiap pemancingan ikan di laut selalu mendapatkan ikan. Saat memancing ikan dilaut, faktor cuaca atau faktor lingkungan kehidupan sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Faktor cuaca kebanyakan tergantung dari bermacam faktor. Terik tidaknya matahari pada siang hari kadang mempengaruhi aktivitas ikan. Memancing yang baik yaitu saat menjelang pagi atau subuh, dimana secara biologis ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makan. Diteruskan sampai siang hari teriknya matahari yang terus bersinar tanpa demikianlah keadaanya mendung dan gelap.

Sedangkan di malam hari berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada malam hari memancing ikan yang baik yaitu pada saat tidak ada bulan atau dengan kata lain pada saat tidak ada sinar. Karena air laut itu mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada malam hari akan menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan terlihat seperti menyala, itu diakibatkan karena demikianlah keadaanya sinar atau cahaya dari atas permukaan air. Tetapi untuk memancing cumi-cumi lebih sering dilakukan pada malam hari justru disaat ada bulan yaitu saat  paling baik, karena hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa nelayan pada malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari ikan kecil, udang dan cumi-cumi.

Sensasi yang lain, tidak kala seru yaitu saat ikan disantap, setelah mendapatkan ikan, pada Malamnya, ikan-ikan itu jadi lauk makan malam bersama. Ada yang digoreng kering, ada yang bumbu kuah kuning. Ditambah nasi putih dan dabu-dabu, wah lezat sekali menikmati karunia sang Pencipta. Alhamdulillah, masih diberi kenikmatan menyantap ikan segar bersama kawan.

Alhasil banyak yang mengaku jika hobinya itu turun temurun dari orang tuanya yang juga hobi memancing. Memancing merupakan salah satu bentuk terapi emosi agar lebih sabar, Sudah dari orang tua juga hobi memancing. Ya sekalian juga melatih kesabaran. Bermain sepak bola emosi bisa naik turun jadi dengan memancing bisa terapi diri untuk lebih bersabar.

Semoga memancing dilaut melatih kesabaran kita dan menjalin silahturrahmi sesamaMakan Ikan enak sekali, tapi lebih nikmat Ikan makan, itulah filosofi dari para pemancing.

Foto: Istimewa

1 Comment

  • Fatum Abubakar
    Posted April 21, 2022 9:03 am

    Asal jangan mangael di padang pasir. Klo dorang pe istilah mangael tuh disana apa kira”?

Leave a comment

Tentang Kami

alkhairaat-ternate.or.id adalah situs resmi milik Alkhiraat Cabang Kota Ternate, sebagai media silaturahmi dan dakwah dengan menyajikan informasi seputar pendidikan, dakwah dan sosial, serta mempromosikan tulisan-tulisan rahmatan lil-alamin yang berakar pada kearifan tradisi

Hubungi Kami

Alamat: Jl. Kakatua, No.155, Kelurahan Kalumpang, Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku UtaraTelepon: (0921) 312 8950email: alkhairaat.ternate@gmail.com