Demo “Poster” di Generasi “Z”

Penulis: Abdurrachman Baksir

Pengurus KOMDA Alkhairaat Ternate, Bidang Pendidikan  |  Dosen UNKHAIR Ternate 


Secara Bahasa “Demo” identik dengan Demonstrasi. Menurut KBBI arti kata Demonstrasi adalah unjuk rasa atau pernyataan protes yang dikemukakan secara bersama-sama. Para ahli menyebut, demonstrasi merupakan salah satu cara yang dibenarkan untuk menyampaikan aspirasi. Namun, demonstrasi seharusnya dilakukan tanpa anarkistis. Massa harus tetap mengindahkan akhlak dan norma hukum yang ada. “Boleh saja menyampaikan aspirasi dengan menggelar demo. Namun, tidak dibenarkan melakukan anarki dan perusakan, karena hal tersebut adalah tindakan yang tidak dibenarkan ajaran agama dan melanggar hukum.

Di era Sekarang Aksi demonstrasi adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa tertentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan mekanisme konvensional (birokrasi). Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat kebijakan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Ada Terjadi perubahan nuansa demonstrasi, dari yang awalnya identik dengan penyampaian aspirasi melalui microfon, saat ini bergeser dengan menggunakan poster-poster, yang menarik ternyata poster tersebut lucu berisikan tema yang mereka angkat sesuai dengan realitas di masyarakat,  sebagai contoh gambar poster di bawah ini:

Gambar poster di atas menunjukkan bahwa peserta aksi ingin menyampaikan keluh kesah dengan mengatakan “Masa Mahalan Minyak Goreng dari pada Skincare” “Cukup Uang Panai mahal, BBM Jangan” “ Cukup Hubunganku yang lama, Periodemu Jangan”….. Kesemuanya secara tidak langsung menyindir kapada penguasa, dalam bertindak harus memikirkan rakyat.

Generazi Z memang punya cara tersendiri dalam menampilkan eksistensinya dibandingkan dengan generasi Y. Generasi Z bisa memanfaatkan berbagai situasi dalam menampilkan eksistensinya, termasuk dalam aksi demonstrasi sekalipun. Namun, apa yang ditampilkan acap kali terlalu berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan orang lain, lebih pada sifat narsisme. Narsisme adalah Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan, kecintaan terhadap diri sendiri yang terlalu berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan tentunya dapat dikatakan sebagai gangguan kepribadian.  Contoh  poster di bawah ini

Dari gambar poster di atas dapat disimpulkan bahwa pendemo kurang mengerti dengan apa yang mereka suarakan. Mereka semata-mata hanya ingin membanggakan dirinya demi mendapat pujian dari orang lain. memang mereka suka membanggakan dirinya sendiri sehingga dia pergi ke aksi demonstrasi semata-mata hanya ingin menunjukkan bahwa dia terlibat dalam peristiwa penting. Semoga para pendemo berhasil menyuarakan hal yang terbaik yang dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat, bangsa dan negara .

Foto: Berbagai sumber/istimewa

Leave a comment

Tentang Kami

alkhairaat-ternate.or.id adalah situs resmi milik Alkhiraat Cabang Kota Ternate, sebagai media silaturahmi dan dakwah dengan menyajikan informasi seputar pendidikan, dakwah dan sosial, serta mempromosikan tulisan-tulisan rahmatan lil-alamin yang berakar pada kearifan tradisi

Hubungi Kami

Alamat: Jl. Kakatua, No.155, Kelurahan Kalumpang, Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku UtaraTelepon: (0921) 312 8950email: alkhairaat.ternate@gmail.com